Selasa, 24 Februari 2015

Mengingat Sejarah Museum Fatahillah

Gedung Fatahillah

Museum sejarah Jakarta sebelumnya merupakan Balaikota Batavia (Staadhuis). Museum yang terletak di jalan Taman Fatahillah No.1, Jakarta Barat ini adalah bukti bahwa Indonesia pernah dijajah oleh Belanda.

Museum Sejarah Jakarta mulai dibangun pada tahun 1620 oleh Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen dan dijadikan sebagai Balaikota kedua pada tahun 1626.

Penjara bawah tanah
Selain dipakai sebagai Balaikota, gedung ini juga digunakan untuk “Raad Van Justitie” (Dewan Pengadilan). Lalu pada tahun 1925-1942 gedung ini dimanfaatkan sebagai Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan juga di tahun 1942-1945 dipakai sebagai kantor pengumpulan logistic Dai Nippon. Pada 1952 gedung ini menjadi markas Komando Militer Kota (KMK) I, lalu diubah kembali menjadi KODIM 0503 Jakarta Barat. Pada tahun 1968 pun gedung ini diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta, Lalu diresmikan oleh Gubernur Jakarta Ali Sadikin pada saat itu.

Air Mancur
Menurut pantauan di lokasi pada Selasa (24/02/15) gedung ini memiliki 5 buah penjara bawah tanah dan dibagian belakang gedung terdapat penjara bawah tanah khusus untuk wanita, dimana Cut Nyak Dien pernah dipenjara disana. Terdapat juga prasasti batu dan senjata pusaka zaman belanda maupun replika-replika perahu belanda, gereja dll.

Tak jauh dari pintu masuk, terlihat patung yang menggambarkan hukum gantung pada masa pemerintahan Belanda. Dibagian atas lantai 2 terdapat ruang Pengadilan.

Tepat di bagian depan gedung Museum Sejarah Jakarta terdapat air mancur yang pada dahulu kala ini adalah sumber mata air satu-satunya di daerah tersebut pada zaman dahulu, dan juga Meriam Sijagur yang memiliki simbol unik yakni ibu jari terjepit diantara telunjuk dan jari tengah yang dikepal dan bertuliskan “EX ME IPSA RENATA SUM” artinya “Dari Diriku Sendiri Aku Dilahirkan Lagi”.

Penulis: Fatur Rahman Hadi
Photographer: Danu Riyan Pratama

Another Picture of Museum Fatahillah
prasasti kerajaan tarumanegara
Pedang Keadilan
Maket Gereja Belanda Baru